Studio Saya
Agar lebih mudah untuk menulis, berikut saya tunjukkan "studio" saya
(peralatan) dalam menulis artikel Linux. Jika ingin menulis, Anda tidak
harus mengikuti ini. Hanya saja catatan ini dibuat untuk memudahkan Anda
membayangkannya. Menulis itu menyenangkan apalagi jika berpahala.
1. Libreoffice -> peralatan utama semua pengguna Linux. Hanya saja
saya tinggalkan akhir-akhir ini (sejak awal tutorial Qt).
2.
KSnapshot -> untuk mengambil skrinsot. Dia mampu mengambil skrinsot
menu (dengan delay), 3D desktop, area tertentu, jendela yang disorot
kursor, dan tentu seluruh layar. Karena pakai KDE, maka saya pakai
KSnapshot. Ketika pakai Unity, saya pakai GNOME Screenshot. Namun sisi
yang kurang hanya GNOME Screenshot tidak otomatis menyematkan angka
untuk nama skrinsot yang diambil kemudian, sehingga selalu saya harus
mengganti namanya secara manual. Ini tidak terjadi dengan KSnapshot.
3. Inkscape -> pertama, ada blog Inkscape. Jadi Inkscape yang saya
jadikan primadona. Kedua, kadang perlu ada anotasi untuk beberapa
skrinsot seperti memberi tanda panah dan lain sebagainya. Itu dilakukan
dengan Inkscape.
4. Chromium -> saya memublikasikan tulisan
menggunakannya. Hampir tidak pernah saya pakai Firefox karena Chromium
jauh lebih ringan. Bahkan saya instal banyak ekstensi Google Chrome ke
dalamnya untuk menunjang penulisan.
5. TinyMCE -> ini
adalah text editor-nya Wordpress. Saya lebih senang menulis dengannya
daripada Libreoffice/Kingsoft sekarang karena ia menerima remap dari
xmodmap untuk tombol ")" saya. Saya lebih lancar mengetik di TinyMCE
daripada Libreoffice untuk saat ini. Saya juga punya Wordpress terinstal
di laptop, saya pakai untuk mengetik How To Become A Newbie agar
nantinya bisa langsung paste di Wordpress.com yang asli. Metode ini
mempercepat posting kala kita menghemat kuota.
6. Kate ->
How To Become A Newbie awalnya ditulis dengan ini. Kate sungguh editor
yang sangat lengkap fiturnya. Coba saja, Anda akan temukan fitur Sublime
Text, Codevision AVR, Microsoft Visual C++, dan (tentu saja) Notepad++
di dalam 1 program ini.
7. Dolphin -> bagaimana Anda
melakukan konversi 100 gambar dalam sekali klik kanan? Bagaimana juga
resize? Saya melakukannya dengan Dolphin yang sudah saya pasangi plugin
KIM. Sangat praktis, jauh melebihi Nautilus. Dolphin sudah saya pakai
sejak artikel Qt awal-awal untuk menghemat kuota unggah gambar. Selain
itu, saya senang melakukan drag & drop gambar ke Wordpress dari
Dolphin. Saya juga menggunakan Dolphin sebagai ganti FTP Client untuk
mengunggah PDF/kode sumber ke server agar dapat direct link.
8. Gummi -> saya menghindari Libreoffice dan Kingsoft Office. Maka
saya memberanikan diri mencoba LaTeX. Dan Gummi sungguh GUI yang sangat
baik untuk LaTeX. Saya langsung bisa memakainya tanpa kesusahan berarti
walau sebelumnya hanya punya pengalaman WYSIWYG, tanpa sedikitpun
WYSIWYM. Dengan Gummi alhamdulillah saya menghasilkan pengantar
pemrograman GUI dan beberapa seri PDF dari tutorial Qt.
9.
Texmaker -> sebelum Gummi, sesungguhnya saya tertarik dengan
Texmaker. Justru karena melihat Texmaker akhirnya saya instal Gummi
lebih dulu. Lalu saat ada koneksi cepat, saya instal Texmaker. Hasilnya?
Saya sangat menyukai tampilannya yang indah. LaTeX yang cantik pun jadi
lebih cantik. Futuristik dan berkilau, seperti KDE. Alhamdulillah saya
menghasilkan How To Become A Newbie dan Belajar Menggunakan KDE Edisi IV
dengannya. Kedua alat ini, Gummi dan Texmaker, sudah menjadi pakem saya
sekarang untuk artikel Linux. Tentu ditambah TinyMCE karena harus saya
akui lebih cepat selesai menulis artikel dengannya.
Semoga catatan subjektif saya ini bermanfaat.
dok:malsasa akbar
-
STUDIOSAYA
Unknown 20:35
Unknown
Integer sodales turpis id sapien bibendum, ac tempor quam dignissim. Mauris feugiat lobortis dignissim. Aliquam facilisis, velit sit amet sagittis laoreet, urna risus porta nisi, nec fringilla diam leo quis purus.
You might also like
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
my blog. Powered by Blogger.
No comments:
Post a Comment